Mungkin
sudah banyak manusia yang mendefenisikan apa itu Ibu, atau tentang Ibu baik
dalam puisi ataupun bermacam lainnya. Makna positif yang sama tetapi tidak
dengan kalimatnya, beragamnya tulisan kita selama ini tentang Ibu yang
tersayang tidak lepas dari anggapan manusia bahwa Ibu adalah manusia yang
paling mulia. Aku sejenak mehela nafas melihat apa yang terpikir ku dalam dunia
ku ini, ternyata ada anak yang tidak seberuntung kita yang kala sosok Ibu kita
anggap paling mulia di bumi Tuhan ini, tetapi tidak dengan mereka yang bahkan
menjadikan Ibu menjadi sebuah jeritan yang katanya racun yang hidup dalam
hidupnya.
Akhir-akhir
ini kita banyak mendapatkan kabar ntah itu di media cetak atau pun media
eletronik bahkan informasi ini kita bisa dapatkan dalam dunia dua kita yaitu
internet. Apa yang salah dengan mereka yang terbuang? Apa yang salah dengan
mereka yang kau lahirkan? Mereka hanya membawa berita bahwa Tuhan sangat menyayangi
mu dengan kedatangan mereka dalam kehidupan mu. Mungkin dalam jerit sekali pun,
mereka tidak akan sanggup bertanya seperti itu.
Inilah puisi yang saya ciptakan
untuk mencoba mendefenisikan Ibu bagi mereka yang terbuang.
AKU HANYALAH SAMPAH IBUKU
Dalam
cinta mu.. aku terlahir dalam jeritan ku Ibu.
Dalam
hawa nafsu mu.. aku tercipta menjadi haram di tengah bumi yang engkau berikan
Ibu.
Dalam
darah ku.. engkau mengalirkan darah mu untuk menghidupi ku Ibu.
Dan
dalam raga ku ada raga mu yang selalu hidup untuk aku mampu menyayangi mu Ibu.
Aku hanya sedikit berkata
meskipun tak akan pernah ada yang dapat mendengar ku.
Aku
berteriak dalam diam ku meskipun organ tubuh tidak mampu membuat ku bersuara.
Jawab
tanya ku dalam rintihan sakitnya hidup ku Ibu.. Kenapa engkau melayakkan kasur
ku dalam baunya tempat sampah, Ibu? Kenapa aku kau siksa dalam cinta ku untuk
mu Ibu? Apa salah ku sehingga engkau menjadikan ku anak yang tidak seberuntung
mereka Ibu? Berdosa kah aku untuk mu Ibu? Tolong bu.. jawab!! Aku terisak dalam
ketidaktahuan ku tentang dunia yang fana ini. Aku menangis melihat hidup ku
hanyalah kesakitan untuk mu.
Aku
rela Ibu, jika hal ini memang harus ku terima, aku tidak akan pernah menuntut
mu kepada Tuhan Ibu, aku tidak akan pernah mencari mu lagi meskipun rindu ku
menginginkan mu.
Terimaksih
Ibu sudah melahirkan ku, melahirkan ku dalam derita ku.
Terimakasih
Ibu sudah menjadikan ku hidup, hidup selayaknya sampah untuk mu.
Dan
terimakasih Ibu aku harus menjadi anak dengan Ibu yang ku punya seperti kau.
Doa
ku untuk ibu... Tuhan terimakasih atas hidup yang Engkau telah berikan kepada
ku, meskipun teganya Ibu ku sanggup membuang ku. Aku mendoakannya Tuhan kiranya
kebahagiaan selalu menghampirinya, jauhkan dia dari sakit penyakit, engkau
berikan dia umur yang panjang dan jauhkan lah dia dari api neraka. Aminn..